Minggu, 14 April 2019

Tokoh IOT : Elon Musk

Elon Mars


Siapa sih, yang tidak mengenal tokoh yang paling sering dibincangkan di internet ini? Ya, Elon Musk yang kerap dihubungkan dengan penemuannya yang canggih ini merupakan tokoh yang aktif dalam bidang IOT, dan juga astronomi. Sebelum kita membahas tokoh ini lebih lanjut, ada baiknya kita mengenalnya lebih dalan terlebih dahulu.


Elon Musk  lahir di Afrika Selatan, 28 Juni 1971 adalah tokoh bisnis, penemu, dan industrialis dari Amerika Serikat. Ia merupakan pendiri dan CEO SpaceX. Sejak kecil, Elon sangat senang membaca dan belajar. Pada usia 10 tahun, ia mulai tertarik dengan mempelajari teknik komputer. Pada usia 12 tahun, ia belajar pemrograman dan berhasil membuat serta menjual kode komputer pada majalah komputer untuk sebuah gim yang ia beri nama Blastar dengan harga $500 (Sekitar 7jt Rupiah saat ini).
Elon lulus dari Pretoria Boys High School dan pindah ke Kanada tahun 1998 pada usia 17 tahun untuk menghindari wajib militer di Afrika Selatan. Tahun 1992, setelah belajar selama dua tahun di Queen's University, Kingston, Ontario, Musk pindah ke Wharton School di University of Pennsylvania dan memperoleh gelar S1 dalam bidang ekonomi dan S1 kedua dalam bidang fisika. Ia pindah ke California untuk mengejar gelar Ph.D. dalam bidang fisika terapan di Stanford namun keluar setelah dua hari demi mengejar keinginannya untuk berwiraswasta di sektor Internetenergi terbarukan, dan luar angkasa.
Musk adalah pendiri beberapa perusahaan teknologi populer, termasuk SpaceX yang bergerak di teknologi antariksa; Tesla Inc. yang bergerak di bidang otomotif; OpenAI, SolarCity, Neuralink, serta beberapa perusahaan lainnya. Musk menyatakan bahwa dengan perusahaan-perusahaan ini didirikannya dengan tujuan mengubah dunia dan kehidupan manusia termasuk mengurangi pemanasan global melalui peningkatan produksi dan konsumsi energi terbarukan. Ia juga berharap dapat mengurangi "risiko punahnya umat manusia" dengan meningkatkan teknologi untuk hidup di planet lain, khususnya di Mars.



Musk adalah salah satu pendiri Tesla Motors dan saat ini menjabat sebagai kepala desain produk. Meski begitu, ketertarikan Musk terhadap mobil listrik sudah ada jauh sebelum pendirian Tesla. 
Tesla Motors awalnya membuat mobil sport listrik, Tesla Roadster, yang berhasil terjual 2.500 unit di 31 negara. Tesla mulai meluncurkan sedan Model S empat pintunya pada 22 Juni 2012 dan Model X untuk pasar SUV/minivan pada 9 Februari 2012. Model X rencananya mulai diproduksi tahun 2014. Selain mobilnya sendiri, Tesla menjual sistem powertrain listrik ke Daimler untuk mobil Smart EV dan Mercedes A Class dan ke Toyota untuk mobil listrik RAV4. Musk juga berhasil membuat kedua perusahaan tersebut mau menanamkan modal jangka panjang di Tesla.Musk menyebut dirinya sebagai pekerja aktif yang secara rutin menghabiskan 100 jam per minggu untuk mengurus Tesla Motors dan SpaceX dan sering bepergian menggunakan jet perusahaan. Profil lengkap bisa di cek disini.

Nah, karena kita sudah tahu siapa Elon Musk, sekarang kita belajar untuk bagaimana menjadi seorang yang memiliki banyak gagasan dan pemikiran menarik seperti tokoh diatas.

Pertama, kita harus memiliki rasa penasaran dalam hal tertentu. Haus akan informasi tidak selamanya merugikan, mempelajari hal baru dan melihat suatu peristiwa melalui sisi yang berbeda dapat memunculkan ide baru yang dapat kita kembangkan.

Kedua, jangan takut untuk mencoba terjun ke lapangan, seperti yang sebelumnya kita baca, Elon Musk pernah mencoba membuat suatu program dan menjualnya dengan harga yang lumayan saat itu. Kita juga harus memiliki rasa ingin mengembangkan diri hingga dapat menghasilkan suatu produk yang bermanfaat (penulis blog ini juga sedang menjalankan projek kecil-kecilannya untuk mempopulerkan ide dan gagasannya. Buka profil penulis disini.)

Ketiga, aktif dan jangan menyerah dengan rintangan yang dihadapi. Kita pasti sudah akrab dengan pepatah "Semakin tinggi pohon maka semakin kuat angin yang menghembusnya", ketika kita sudah mendapat apa yang kita inginkan dan perjuangankan, jangan dengan mudah kita abaikan.




Apa Yang Perlu Dicemaskan Dan Peluang Trend IOT



Apa Yang Perlu Dicemaskan Dan Peluang Trend IOT


Industri 4.0 memiliki dampak yang begitu besar bagi kita, dan begitu juga dengan beberapa perusahan besar di dunia. Salah satunya ada Schwab, pada tahun 2017 Schwab mengemukakan lima klaster dampak dari industri 4.0, yaitu ;
1.       Ekonomi – Pertumbuhan, pekerjaan, sifat kerja
2.       Bisnis – Ekspektasi Konsumen, Produk dengan data yang lebih baik, inovasi kolaboratif, model operasi baru
3.       Hubungan Nasional (Global) -  Pemerintah; Negara, Region dan Kota; Keamanan Internasional
4.       Masyarakat – Ketimpangan dan Kelas Menengah, Komunitas
5.       Individu – Identitas, Moralitas dan Etika; Koneksi Antar-Manusia, Pengelolaan informasi publik dan privat


Shwab juga memprediksi perubahan yang dibawa oleh industri 4.0 kepada perusahan mereka, yaitu;
1.       Argumentasi : Kecepatan, keluasaan dan kedalaman, dampak sistemik (terhadap negara, masyaraka, industri dan perusahaan.)
2.       Dampak sistemik: ketimpangan sebagai tantangan terbesar.
3.       Megatrend : Fisik(kendaraan tanpa pengemudi, mesin cetak 3D, advanced robotics dan material baru), digital, biologis.
4.       Tipping point : dari industri 4.0 diperkirakan terjadi pada tahun 2025


Di Indonesia sendiri Industri 4.0 bersifat lebih luas dan bebas, dampaknya juga dapat dirasakan pada masyarakat umum. Contohnya seperti perubahan pola dalam bermasyarakat, munculnya teknologi dan gadget membuat anak-anak muda enggan bermain diluar rumah tanpa gadget mereka.Dalam ekonomi dan bisnis inustri 4.0 dapat dikatakan menguntungkan, contohnya adalah adanya e-commerce atau jual beli/proses dagang secara online.





Teknologi yang ditimbulkan oleh industri 4.0 dapat mengubah kehidupan kita secara positif dan juga negatif, kita bisa saja semakin malas dengan banyaknya teknologi dan mudahnya mendapatkan sesuatu. Jika kita terlalu terlena dengan kecanggihan teknologi dan terlalu dimanjakan maka kita akan sulit untuk bersaing dengan teknologi itu sendiri. Karena, percaya atau tidak industri 4.0 dan perubahan yang akan datang lebih menggukan fasilitas seperti robot daripada manusia untuk mengerjakan pekerjaan ringan maupun berat. Robot atau teknologi yang menggantikan cara kerja manusia adalah ancaman terbesar bagi kita, jika kita tidak memiliki skill/kemampuan yang tidak signifikan dan terlalu standar maka kita akan kalah bersaing dengan teknologi yang jauh lebih bisa diunggulkan dan dapat bekerja non-stop. Adapun beberapa jenis pekerjaan yang terancam untuk digantikan dengan AI atau robot, yaitu;
a.       Asuransi mobil, dan pengemudi taxi akibat munculnya mobill tanpa pengemudi
b.      Berkurangnya brand dan toko offline tergantikan oleh pelayanan belanja online/e-commerce
c.       Pengiriman pos/paket mulai digantikan dengan drone
d.      Pekerja manufaktur akan digantikan dengan robot yang mampu bekerja dan mencetak produk secara masal dan tanpa lelah
e.      Toko ritel tidak lagi membutuhkan manusia karena telah beroperasinya sistem sensor automatis
f.        Asiaten, penasihat keuangan, dokter, pengacara dan wartawan digantikan oleh robot AI
g.       Telemarketer dapat digantikan dengan kehadiran sistem chatbot/Bot
h.      Call center juga dapat digantikan menggunakan AI dan Bot



Teknologi 4.0 untuk apa dan siapa?

Teknologi 4.0 bisa dipergunakan untuk mengambil alih pekerjaan manusia atau untuk menciptakan san memfasilitasi pekerjaan –pekerjaan baru; bisa dioptimalkan untuk kepentingan pemiliknya, atau untuk semua orang.
Selagi kita masih memiliki waktu untuk menaikkan kemampuan dan belajar hal baru, masih ada beberapa jenis pekerjaan yang akan dibutuhkan ketika teknologi telah merambah dunia kerja, jenais-jenis pekerjaan tersebut ialah;
1.       Professional Tribe
2.       Remote Health Care
3.       Robotics Specialist
4.       Platform Developer
5.       Data Scientist
6.       Cloud Architect
7.       Business Transformation Practitioner
8.       Cyber Security Analytist
9.       Neuro Implant Technical
10.   Urban Innovation/Urban Mechanics
11.   3D Print Technician
12.   Industrial Network Engineer
13.   Network Programmer (SDN)
14.   Machine Leraning Scientist
15.   Virtual Design
16.   Digital Anthropologist




Untuk dapat bekerja sesuai dengan jenis pekerjaan diatas, kita membutuhkan beberapa skill yang harus dikembangkan sebelumnya, ada 4 skill utama yang perlu kita terapkan. Yaitu;

1.       Information, Media and Technology Skill
a.       Media Literacy
b.      Visual Literacy
c.       Multicultural Literacy
d.      Global Awareness
e.      Technological Literacy

2.       Learning and Innovation Skills
a.       Complex Problem Solving
b.      Creativity
c.       Curiosity
d.      Risk Taking

3.       Life and Career Skills
a.       Leadership and Respondsibility
b.      Ethical and Moral Values
c.       Productivity and Accountability
d.      Flexibility and Adaptability
e.      Social and Cross Cultural
f.        Initiative and Self Direction

4.       Effective Communication Skills
a.       Team Work and Collaboration Skill
b.      Personal and Social Responsibility
c.       Interactive Communication
d.      National and Global Orientation